proses kerja stone crusher

Proses kerja stone crusher (mesin pemecah batu) melibatkan beberapa tahapan untuk mengubah batu berukuran besar menjadi agregat dengan ukuran yang diinginkan. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:

proses kerja stone crusher 1. Pengumpulan Material (Feeding)
– Batu besar (raw material) dimuat ke dalam hopper (corong pemasukan) menggunakan alat berat seperti excavator atau wheel loader.
– Material kemudian dialirkan ke vibrating feeder untuk mengatur kecepatan masuknya material ke mesin crusher.

2. Proses Pemecahan Batu (Crushing)
Terdapat beberapa jenis stone crusher dengan mekanisme berbeda:

# a. Jaw Crusher
– Batu dihancurkan antara dua rahang (fixed jaw dan swing jaw) yang bergerak maju-mundur.
– Cocok untuk pemecahan awal (primary crushing) batu berukuran besar (>1 m) menjadi 150–300 mm.

# b. Impact Crusher
– Batu dihancurkan oleh palu (hammer) yang berputar cepat atau tumbukan pada dinding crusher.
– Cocok untuk batu kapur atau material tidak terlalu keras, menghasilkan bentuk agregat lebih kubikal.

# c. Cone Crusher
– Menggunakan mantel yang berputar di dalam cekungan (concave) untuk memecah batu secara bertahap.
– Digunakan untuk secondary crushing, menghasilkan ukuran 20–100 mm.

# d. Roll Crusher
– Batu dijepit antara dua silinder berputar, cocok untuk material lunak atau hasil akhir berukuran halus.

3. Penyaringan (Screening)
– Material hasil pecahan dialirkan ke vibrating screen (ayakan bergetar) untuk dipisahkan berdasarkan ukuran:
– Agregat terlalu besar dikembalikan ke crusher (re-crushing).
– Agregat sesuai ukuran disalurkan ke conveyor untuk ditampung.

4. Pengangkutan (Conveying)
– Agregat yang sudah sesuai ukuran dibawa oleh belt conveyor ke tempat penyimpanan (*stockpile*) atau laproses kerja stone crusherung ke proses selanjutnya (misalnya pencampuran aspal).

Diagram Al


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *